Menggunakan lagi aksara Jawa yang terlupakan melalui Wikimedia Jawa

(Blog ini sebagian diterjemahkan dari blog tahun 2013 berjudul Restoring the forgotten Javanese script through Wikimedia oleh Amir Aharoni, dan ditulis dari sudut pandang orang pertama.)

Sudah sepuluh tahun sejak Wikipedia pertama kalinya memampukan penggunanya menulis/mengetik dengan aksara Jawa. Membandingkan kondisi aksara Jawa sepuluh tahun lalu dengan hari ini, saya melihat sudah ada kemajuan, namun masih ada pula hambatan-hambatan untuk perkembangan dan penggunaannya. Perda Bahasa, Sastra, dan Aksara Jawa merupakan tonggak bersejarah pertama kalinya Bahasa Jawa (atau bahasa daerah apa pun di Indonesia) diakui oleh pemerintah (dalam hal ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta). Selain itu Kongres Aksara Jawa juga telah berhasil digelar. Namun di pihak lain, masih banyak orang (terutama penutur bahasa Inggris) yang mengacaukan istilah bahasa Jawa (Javanese) dengan bahasa Jepang (Japanese), atau bahasa pemrograman Java. (Setidaknya sudah ada 6 kali usaha untuk memindahkan halaman Java (bahasa pemrograman) ke artikel tentang pulau Jawa.)

Serat Selarasa - salah satu manuskrip Jawa yang beriluminasi yang terindah dari tahun 1804
Serat Selarasa – salah satu manuskrip Jawa yang beriluminasi yang terindah dari tahun 1804

Bagi Anda yang belum akrab dengan bahasa Jawa, berikut sekilas informasi mengenai bahasa ini.

Bahasa Jawa terutama dituturkan di Indonesia, di pulau Jawa, yang memberi nama pada varietas kopi bernama “Java cofee” yang populer. Satu-satunya bahasa resmi di Republik Indonesia adalah bahasa Indonesia, tetapi bahasa Jawa adalah bahasa lisan dengan penutur terbanyak di Indonesia. Tradisi sastra Jawa sudah ada sejak abad ke-10, ketika sebuah karya mirip ensiklopedia berjudul Cantaka Parwa ditulis dalam bahwa Jawa Kuno. Ensiklopedia Jawa yang lebih modern diterbitkan pada abad ke-19, berjudul Bauwarna. Keduanya ditulis menggunakan Aksara Jawa.

Tradisi menyusun ensiklopedia oleh penutur bahasa Jawa kini dilanjutkan melalui Wikipedia bahasa Jawa, yang sekarang memiliki lebih dari 72 ribu artikel, mayoritas ditulis dalam huruf Latin. Para Wikipediawan setiap saat bergotong royong untuk menambah, memperbaiki, dan menyempurnakan isi dari Bausastra mardika (ensiklopedia bebas) tersebut. Saya termasuk salah satu Wikipediawan bahasa Jawa, dan fokus saya adalah suatu hari nanti bisa membuat Wikipedia bahasa Jawa memiliki dua tampilan, yakni dalam Latin dan Aksara Jawa.

Aksara Jawa yang juga dikenal sebagai Carakan ini telah digunakan selama lebih dari seribu tahun, dan banyak buku telah diterbitkan di dalamnya. Namun sejak 1942 hingga saat ini, tahun 2023, tinggal sangat sedikit penerbitan buku di dalam bahasa Jawa, terlebih lagi dalam aksara Jawa; penggunaan aksara Jawa (di luar Wikimedia) tinggal di beberapa buku pelajaran, di beberapa grup media sosial, dan di papan-papan nama publik. Di tempat lain huruf Latin lebih sering digunakan. Generasi muda mulai tidak dapat membaca aksara Jawa, dan naskah-naskah beraksara Jawa yang menjadi warisan budaya dan sejarah yang kaya ini menjadi tidak terbaca oleh sebagian besar penutur bahasa Jawa.

Pada tahun 2013, saya mulai berusaha mewujudkan angan-angan saya dengan serius. Saya belajar bagaimana cara membuat transliterator Latin ke Aksara Jawa (dan sebaiknya) yang pertama kali saya terbitkan pada ulang tahun ke-28 saya. Saya mempelajarinya dari seorang pemrogram India. Sebelumnya, sejak 2011, saya saya telah berkomunikasi ke pengembang MediaWiki dan tim Teknis Bahasa Wikimedia, dan diarahkan untuk mengembangkan papan ketik aksara Jawa yang pada mulanya bernama Narayam, namun kemudian berubah menjadi Universal Language Selector (ULS). Saya kemudian menyampaikan sebuah presentasi tentang Wikipedia Jawa dan Aksara Jawa ini di Wikimania 2013 di Hong Kong, yaitu di pertemuan tahunan internasional para Wikipediawan. Di sana saya juga bekerja sama dengan Santhosh Thottingal dan Amiri Aharoni, pengembang dari tim Teknik Bahasa Wikimedia, untuk meningkatkan dukungan aksara Jawa di Wikipedia. Berkat bantuan mereka, Wikipedia dalam semua bahasa kini dapat menampilkan teks dan mengetik dalam aksara Jawa, dan pembaca tidak perlu memasang fon atau papan ketik khusus di komputer mereka.

Artikel tentang Gamelan Jawa - ꦒꦩꦼꦭ꧀ꦭꦤ꧀ꦗꦮ yang ditulis dengan Aksara Jawa yang menggunakan spasi (bukan tradisional)
Artikel tentang Gamelan Jawa – ꦒꦩꦼꦭ꧀ꦭꦤ꧀ꦗꦮ yang ditulis dengan Aksara Jawa yang menggunakan spasi (bukan tradisional)

Sejak 2013, saya melanjutkan usaha untuk membuat situs Wikisumber bahasa Jawa, yang sudah diusahakan sejak 2004, namun baru berhasil diluncurkan hampir berbarengan dengan Wikipustaka bahasa Bali pada tahun 2021. Saya dan Wikimediawan bahasa Jawa lainnya berharap supaya lebih banyak buku bahasa Jawa dapat diuji baca di Wikisumber. Dengan bertambahnya literatur bahasa Jawa yang tersedia di Wikisumber dan artikel ensiklopedia di Wikipedia, akan membangkitkan kembali minat terhadap literatur, sastra, dan aksara Jawa di tengah-tengah masyarakat modern yang semakin kompleks dan terasimilasi.

Wikimedia Jawa, yaitu situs-situs berbahasa Jawa yang dinaungi oleh Wikimedia: Wikipedia bahasa Jawa, Wikisumber bahasa Jawa, Wikisastra bahasa Jawa, serta proyek-proyek lainnya yang masih di inkubator seperti Wikibuku bahasa Jawa, memiliki tujuan yang sama dengan gerakan Wikimedia, yakni membagikan pengetahuan seluruh umat manusia ke dalam semua bahasa.

Yang saya lakukan hanyalah bagian kecil saja dari usaha banyak orang untuk meningkatkan visibilitas bahasa dan aksara Jawa di internet. Orang lain ada yang membuat fon, mengadakan kongres, membuat sistem transliterasi aksara Jawa, membuat konten di situs mereka dan media sosial, sementara yang saya lakukan adalah menyediakan transliterator di Github dan Wikimedia, serta papan ketik multi-platform Keyman. Bersama-sama semua berkontribusi supaya semakin banyak orang dapat berpartisipasi dan menggunakan kembali aksara ini, sebelum ia sepenuhnya ditinggalkan oleh penuturnya.