Keberhasilan proyek percontohan Wikisource Loves Manuscripts (WILMA) yang dilakukan tahun lalu di Indonesia bukanlah akhir dari keterlibatan kami dengan masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan sisa dana dari proyek percontohan, kami melanjutkan keterlibatan kami bersama publik Indonesia. Kali ini, kami bertujuan untuk membawa manuskrip yang diselamatkan ke dalam sistem pendidikan untuk mendukung pembelajaran siswa. Dengan bantuan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami menyelenggarakan acara WILMA Proofread-A-Thon, yang berfokus pada manuskrip berbahasa Arab yang diselamatkan di provinsi Sumatera Barat.
Manuskrip yang diambil dari koleksi pribadi keturunan Syekh Abdul Latif Syakur, ulama progresif terkemuka asal Sumatera Barat ini terbilang unik karena ditulis oleh ulama asal Indonesia dalam bahasa Arab. Mahasiswa dari Jurusan Tarjamah di Universitas Islam Negeri Jakarta dan Institut Ilmu Al Qur’an Jakarta, yang mempelajari sastra Arab, secara manual mengalihaksarakan manuskrip Arab tentang Da’wah dan Fiqh ke dalam platform Wikisource menggunakan keyboard Arab.
Acara ini menarik 25 mahasiswa dari kedua universitas yang tertarik menjadi kontributor baru Wikisource.
Kami berharap para mahasiswa yang mengikuti acara ini juga tertarik untuk melanjutkan kiprahnya sebagai bagian dari komunitas Wikimedia Indonesia
Hardiansyah, perwakilan komunitas Wikimedia Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut.
Sepanjang acara yang berlangsung sehari itu, para mahasiswa berhasil mengalihaksarakan 50 halaman karya Syekh Abdul Latif Syakur.
Acara Proofread-A-Thon ini sangat penting untuk membuka pintu pembelajaran manuskrip-manuskrip berharga Indonesia yang ditulis dalam bahasa Arab.
Abdullah Maulani, dosen Universitas Islam Negeri Jakarta dan staf PPIM.
Ia juga menyebutkan bahwa acara ini akan meningkatkan kesadaran di kalangan siswa tentang bagaimana platform pengetahuan terbuka, seperti Wikisource, dapat bermanfaat bagi proses belajar mengajar di kelas.
“Dengan menggunakan Wikisource, kami bertujuan menunjukkan kepada siswa bahwa karya mereka bermanfaat tidak hanya bagi mereka tetapi juga bagi orang lain yang ingin meneliti manuskrip dari seluruh dunia,”
kata Ilham Nurwansah, pemimpin proyek WILMA
Ilham juga menyebutkan bahwa ini bukanlah akhir dari kebersamaan mahasiswa, karena ia dan PPIM berencana mengadakan acara tersebut di kota-kota lain di Indonesia.
Acara Proofread-A-Thon ini menjadi lebih spesial dengan partisipasi dari Ms. Marije Plomp, pustakawan subyek Asia Tenggara di Perpustakaan Universitas Leiden. Ia mengakui WILMA sebagai gerakan organik yang muncul dari inisiatif masyarakat untuk melestarikan warisan budaya Indonesia yang terdokumentasi. Dalam presentasinya, ia juga menyoroti bagaimana Perpustakaan Universitas Leiden telah memperluas akses dan meningkatkan kemampuan menemukan manuskrip Indonesia, membuka banyak peluang kolaborasi untuk menghadirkan lebih banyak manuskrip Indonesia ke Wikisource.
Sejalan dengan semangat WILMA Learning Partners Network, kami berharap acara ini menunjukkan bagaimana Wikisource dapat menjadi platform yang sangat baik untuk meningkatkan studi manuskrip kuno, bukan hanya untuk memeliharanya. Jika Anda tertarik menjadi bagian dari WILMA Learning Partners Network, daftar di sini untuk bergabung dengan jaringan dan berkontribusi.
Can you help us translate this article?
In order for this article to reach as many people as possible we would like your help. Can you translate this article to get the message out?
Start translation